Assalamualaikum Wr.Wb
Selamat datang pada
blog pribadi dekos, yang mana kali ini dekos akan membagikan pelajaran
kehidupan dari pengalaman orang lain, karena menurut saya pengalaman beliau
begitu memiliki makna yang perlu kalian semua juga ketahui, untuk para
adik-adik agar dapat belajar dan bapak serta ibu agar dapat lebih pengetahuan
untuk mendidik anaknya. Apakah kalian penasaran?
Jika “Ya”, maka baca
ceritanya hingga selesai, agar rasa penasaran kalian terjawab,
Jika “Tidak”, saya harap
kalian juga baca hingga kalian merasa penasaran, lalu jika sudah penasaran
kalian lanjutkan hingga selesai, agar penasaran nya terjawab.
Oke inilah ceritanya
Ketika
itu, sewaktu saya pulang dari kampus dengan sengaja tidak melewati jalan yang
biasa saya lewati untuk pergi dan pulang kuliah, dikarenakan memang saya ingin
menikmati waktu dengan melewati jalan yang lain, lalu setengah perjalanan perut
saya pun berbunyi yang mana pertanda bahwa saya sudah merasa lapar, hingga saya
ingat dan ingin mampir kesuatu tempat. Dimana tempat itu merupakan tempat saya
dan teman-teman sewaktu SMA dahulu sering makan dan kumpul.
Setelah sampai pada tempat tersebut, belum turun dari
sepeda motor saya pun kaget karena warung nya dalam keadaan tutup dan tempatnya
pun terlihat berantakan, lalu saya turun dan mengucapkan salam
“Assalamualaikum” dan tak lama pun ada yang menjawab dengan suara begitu khas
“Walaikumsalam” jawab dari mimi pemilik warung nasi tersebut, mimi merupakan
nama panggilan yang saya dan teman-teman berikan, karena hingga saat ini nama
aslinya pun saya belum tahu, tapi tak apalah, bukan berarti saya tak sayang.
Setelah beberapa saat berbincang dengan mimi akhirnya
saya dibuatkan secara langsung satu porsi makan siang dengan menu telor dadar,
sambal, lalap, dan teri, menu yang lumayan cukup untuk isi perut saya, oia perbincangan
saya dengan mimi tak akan saya ceritakan disini, karena bukan topik ini yang
akan saya bahas, yang akan saya bahas adalah yang dibawah ini.
Setelah saya selesai makan, datanglah dari dalam rumah
laki-laki dengan badan tegap, rambut yang mulai memutih serta kulit yang sudah
tak kencang lagi, kalau menurut saya sekitar usia 65 Tahun, duduklah beliau di
sebuah kursi berhadapan dengan saya yang terhalang oleh sebuah meja. Lalu mulai
lah lontaran pertanyaan kepada saya, “Habis darimana dek?” lalu saya jawab
“kuliah pak” dan akhirnya hingga disusul pertanyaan-pertanyaan yang lain, tapi
lewat saja deh, saya akan lanjutkan dengan sebuah cerita dari bapak tersebut,
karena cerita dari beliau lah yang merupakan topik nya.
Inilah cerita dari
beliau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar