setiap hal memiliki arti dan makna, sebagaimana dapat kita temukan dengan benar-benar melihat dan mempelajari apapun yang terdapat ruang lingkup pandangan mata pendengaran telinga serta perasaan didalam hati.
Jumat, 27 Desember 2019
Rabu, 04 Desember 2019
Rabu, 26 Juni 2019
puisi untuk dosen dan mahasiswa
Daya yang tak Berdaya
Oleh : Dekos
Karawang, 26 Juni 2019
Berbaris bukanlah tentara
Berjajar bukan sebagai pagar
Kalian selalu berpindah
Depan, belakang hingga pojokan
Merenggang bukanlah impian
Merapat bukan lagi khayalan
Situsi kondisi menjadi ketentuan
Banyak hal yang kami curahkan
Dari apa yang kami dapatkan
Telinga menjadi
sudah terbiasa
Mendengar burung bernyanyi tanpa henti
Radio berbunyi tanpa diinginkan
Hingga bagai dongeng sang ibu
Yang membawa mata perlahan terpejam
Kalian selalu setia
Walau sering kalian di kecewakan
Bagi kami tak ada alasan
Namun bagi mereka seribu alasan tak apa
Waktu seperti sudah lelah
Harapan menjadi impian
Yang di tnggu tak kunjung datang
Namun kami terus lakukan
Desain kaos satuan
Kembali lagi dengan karya baru dekos, dengan mengluarkan koleksi kaos dekos terbaru, dengan metode print satuan. print kaos satuan dapat kita temui di daerah lamaran sekitar tugu tani serta daerah tanggul johar menuju klari, serta masih banyak yang laiinya.
Dekos Coklat lapis Hijau
Dekos TB Merah Putih
Dekos Aksara Sunda
Silsilah keluarga
EMAH binti SAKUM bin KASWIAD lahir Karawang, Minggu 25 Maret 1962 Wafat Perempuan yang begitu sangat baik menurut saya, bakti terhadap suami serta sayang kepada putra dan putrinya, kasih sayang yang tak pernah berkurang, dengan penuh kesabaran dalam memperlakukan semua putra dan putrinya, mengajarkan saya dalam kehidupan nyata, karena berkat perantara beliau, saya mengerti akan kehidupan nyata akan pentingnya arti persaudaraan, akan pentingnya dalam berbagi, karena beliau selalu menjaga silaturahmi terhadap saudara maupun tetangga rumah, hingga beliau selalu berbagi terhadap sesama, hingga beliau memiliki nama baik diantara sesama. Walau beliau tidak merasakan pendidikan tinggi, namun sifat serta sikap beliau tidak memperlihatkan rendahnya pendidikan, dan beliau sangat berbakat dalam segi memasak, bakat diiringi dengan hobi nya beliau, sehingga membawa beliau terjun kedalam dunia perdagangan dalam bidang makanan. |
bin ARWAN bin ANTESIN lahir Karawang, Jum'at 17 Juni 1960 Pendidikan - SD RENGAS DENGKLOK 1976 SLTP RENGAS DENGKLOK SLTA RENGAS DENGKLOK Pengalaman Kerja 1984-1986 Jurutulis Desa Tegalurung 1988-1992 Sekdes Desa Tegalurung Jiwa semangat didalam diri beliau, membawa beliau banyak pengalaman dalam segala bidang, seperti bertani, karena sejak saya kecil hingga saya lulus SMP beliau selalu bergelut dibidang pertanian, terutama pesawahan, dimana berkat perantara beliau saya mendapat pengetahuan banyak dalam segi pertanian, karena beliau selalu mengajak saya untuk cara menyiapkan lahan agar dapat ditanam, menanam padi, mengurus nya hingga memanen nya. |
Memiliki Putra dan Putri
NINA MARLINA BINTI KARJIM M BIN ARWAN KARAWANG, KOSIM SUPRIATNA BIN KARJIM M BIN ARWAN KARAWANG,
HUMAEDI NOER
BINTKARJIM M BIN ARWAN KARAWANG, KAMIS 25 FEBRUARI 1988 WULAN AYU WAHYUNI BINTI KARJIM M BIN ARWAN KARAWANG, | DEDE KOSWARA BIN KARJIM M BIN ARWAN KARAWANG, JUM'AT 23 OKTOBER 1997 TATAN NOERCAHYA BIN KARJIM M BIN ARWAN KARAWANG, RABU 21 JULI 1999 VIRGIE AWAN ANANTA BIN KARJIM M BIN ARWAN KARAWANG, AHAD 4 APRIL 2004 |
Selasa, 08 Januari 2019
Belajar dari Pengalaman
Assalamualaikum Wr.Wb
Selamat datang pada
blog pribadi dekos, yang mana kali ini dekos akan membagikan pelajaran
kehidupan dari pengalaman orang lain, karena menurut saya pengalaman beliau
begitu memiliki makna yang perlu kalian semua juga ketahui, untuk para
adik-adik agar dapat belajar dan bapak serta ibu agar dapat lebih pengetahuan
untuk mendidik anaknya. Apakah kalian penasaran?
Jika “Ya”, maka baca
ceritanya hingga selesai, agar rasa penasaran kalian terjawab,
Jika “Tidak”, saya harap
kalian juga baca hingga kalian merasa penasaran, lalu jika sudah penasaran
kalian lanjutkan hingga selesai, agar penasaran nya terjawab.
Oke inilah ceritanya
Ketika
itu, sewaktu saya pulang dari kampus dengan sengaja tidak melewati jalan yang
biasa saya lewati untuk pergi dan pulang kuliah, dikarenakan memang saya ingin
menikmati waktu dengan melewati jalan yang lain, lalu setengah perjalanan perut
saya pun berbunyi yang mana pertanda bahwa saya sudah merasa lapar, hingga saya
ingat dan ingin mampir kesuatu tempat. Dimana tempat itu merupakan tempat saya
dan teman-teman sewaktu SMA dahulu sering makan dan kumpul.
Setelah sampai pada tempat tersebut, belum turun dari
sepeda motor saya pun kaget karena warung nya dalam keadaan tutup dan tempatnya
pun terlihat berantakan, lalu saya turun dan mengucapkan salam
“Assalamualaikum” dan tak lama pun ada yang menjawab dengan suara begitu khas
“Walaikumsalam” jawab dari mimi pemilik warung nasi tersebut, mimi merupakan
nama panggilan yang saya dan teman-teman berikan, karena hingga saat ini nama
aslinya pun saya belum tahu, tapi tak apalah, bukan berarti saya tak sayang.
Setelah beberapa saat berbincang dengan mimi akhirnya
saya dibuatkan secara langsung satu porsi makan siang dengan menu telor dadar,
sambal, lalap, dan teri, menu yang lumayan cukup untuk isi perut saya, oia perbincangan
saya dengan mimi tak akan saya ceritakan disini, karena bukan topik ini yang
akan saya bahas, yang akan saya bahas adalah yang dibawah ini.
Setelah saya selesai makan, datanglah dari dalam rumah
laki-laki dengan badan tegap, rambut yang mulai memutih serta kulit yang sudah
tak kencang lagi, kalau menurut saya sekitar usia 65 Tahun, duduklah beliau di
sebuah kursi berhadapan dengan saya yang terhalang oleh sebuah meja. Lalu mulai
lah lontaran pertanyaan kepada saya, “Habis darimana dek?” lalu saya jawab
“kuliah pak” dan akhirnya hingga disusul pertanyaan-pertanyaan yang lain, tapi
lewat saja deh, saya akan lanjutkan dengan sebuah cerita dari bapak tersebut,
karena cerita dari beliau lah yang merupakan topik nya.
Inilah cerita dari
beliau
Belajar dari pengalaman
Pendidikan saat ini
sudah begitu bagus, sudah banyak perkembangan dimana anak-anak muda sekarang
sudah bisa menciptakan karya-karya yang mana jarang sekali itu terjadi pada
masa-masa lampau, walaupun memang dalam tahap modifikasi tapi hal itu sudah
bagus, karena menurut bapak dari segi pendidikan hari ini sudah begitu jauh
daripada masa-masa yang pernah bapak alami dari tahun-tahun yang sebelumnya,
dengan itu jika ada orang yang berkata pendidikan lebih bagus pada jaman
dahulu, ataupun jamannya presiden ini, jamannya presiden itu, maka perkataan
tersebut merupakan bohong besar, karena bapak sudah mengalami dari periode ke
periode dan hari ini memang sudah begitu bagus.
Di era digital ini, anak-anak muda sudah dapat
mengembangkan dirinya dengan baik, sudah dapat menggunakan media digital untuk
menjalankan usaha, ya kita lihat hari ini, begitu banyak wadah-wadah untuk
menjalankan usaha dengan metode online, dari pakaian, makanan, hingga jasa, dan
banyak yang lainnya, itu merupakan contoh bahwa anak-anak muda sekarang memang
banyak peningkatan dari segi pemikiran, hingga ide kreatif, bahkan seusia cucu
bapak pun sudah dapat menjalankan media sosial, beda dengan bapak yang untuk
belajar pun sudah sulit. Nah itu semua kan dari hasil pendidikan sekarang ini,
yang bisa membawa anak-anak semakin pintar.
Tetapi bapak juga tidak memungkiri bahwa ada beberapa
anak muda yang salah dalam menggunakan media digital ini, hingga bapak sendiri
memang sangat menyayangkan pada anak-anak muda seperti itu, yang mana
menggunakan media sosial untuk melakukan kegiatan negatif, dari penipuan,
menyebarkan isu-isu palsu, bahkan kegiatan-kegiatan untuk mengumbar kejelekan
orang lain dan dirinya sendiri.
Menurut bapak kejadian-kejadian tersebut merupakan efek
dari penurunan moral, karena jika dilihat dari segi moral anak-anak sekarang
memang ada penurunan daripada anak-anak pada masa lalu, entah darimana
penyebabnya hinggga moral anak-anak sekarang seperti ini, berani melawan orang
tua, melawan guru, bahkan dari segi bergaul pun sudah begitu bebas. Gini nih,
bapak memang dari desa, dan bapak memiliki anak perempuan yang usianya memang
jika didesa sudah cukup untuk menikah, namun jika usia intelek menurut bapak
belum saatnya untuk menikah, dan ternyata disini sering sekali ada teman-teman laki-laki
nya yang mencoba mengajak jalan-jalan pada malam hari, yang katanya hanya beli
inilah, hanya nonton sajalah, dan bapak pun tidak pernah mengijinkannya, karena
memang melihat jaman sekarang sudah tidak lagi paham pikiran anak-anak itu,
mereka dengan mudah nya keluar malam, dengan mudah nya jalan-jalan hingga
menginap, yang akhirnya ketika terjadi sesuatu siapa juga yang mendapatkan
akibatnya.
Bapak pun sering
mengingatkan pada anak perempuan bapak, “Nak, carilah laki-laki yang bisa
bertanggung jawab, mau dia dari desa, mau dia anak yang tidak punya, itu tidak
apa-apa, tidak usah laki-laki dari keturunan anak orang kaya dan
................ ” maaf ya kata-kata selanjutnya dekos lupa, karena waktu itu
tidak sempat ditulis, heheheh tapi intinya seperti itu, yuk lanjut lagi
ceritanya.
Kenapa bapak pesan seperti itu, karena lihatlah ade
sendiri mungkin sering lihat banyak anak-anak yang gayanya seperti orang-orang
kaya, bahkan melebihi orang kaya, keluar dari mobil, main kesana kesini,
belanja di mall, makan di restaurant, padahal orang tuanya di desa bekerja
keras untuk bisa membiayai mereka sekolah, tapi mereka malah tidak pernah
merasakan bagaimana usaha orang tuanya untuk mereka.
Bapak juga ingin berpesan kepada ade, sekolah yang benar,
sekolah bukan untuk ajang perlombaan yang mana saling berebut juara, sekolah
adalah untuk membuat ade menjadi lebih cerdar, lebih mingkatkan wawasan agar
ade dapat bertahan hidup dimasa berikutnya, sok ade gunakan waktu dengan sebaik
mungkin, jangan sia-siakan masa muda ade, bermimpi dan kejarlah mimpi serta
cita-cita ade dari sekarang, karena jika sudah seperti bapak yang lebih dari 60
tahun tidak mungkin lagi untuk mengejar cita-cita, badan sudah tidak lagi
bugar, pikiran sudah sering lupa, kalau usia-usia ade ini kan masih memiliki
modal banyak, modal tenaga, modal pikiran, serta yang lainnya.
Selesai....
Nah sampai itulah
cerita dari beliau, yang mana saya bagikan kepada kalian semua, agar siapapun
yang membaca, dan dimana pun dapat menjadikan pelajaran kehidupan, karena
menurut saya kata-kata serta pesan dari beliau begitu baik jika kita jadikan
pelajaran.
Jika menurutsaya pesan
yang terdapat didalam cerita tersebut adalah
1.
Pendidikan
sekarang sudah meningkat
2.
Moral pada saat
ini semakin menurun
3.
Perlunya pantauan
dari orang tua kepada setia anak
4.
Kesadaran dalam
menggunakan media
Jika memang masih
terdapat pesan lain silahkan isi dikolom komentar, agar kita semakin
mendapatkan pelajaran.
Mohon maaf jika
terdapat kata-kata yang salah, dan cerita yang sedikit berantakan, karena
memang saya tulis ini setelah beberapa hari dari waktu itu, yang mengakibatkan
terdapat beberapa kata-kata yang sudah lupa.
Oke terima kasih kepada
kalian yang sudah membaca ceritanya, dan bagaimana kepada yang tadi penasaran,
apakah sudah tidak penasaran lagi hehehe
Sekian, dan tunggu pada
cerita yang berikutnya
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Setelah kita banyak mengetahui berbagai macam jenis uang di Indonesi, tentunya kita masih ingat dengan uang yang sejak kecil sering berada p...
-
Banyak diantara kita yang merasakan diri terasa didalam keadaan terkekang sehingga kebebasan diri merasa terganggu, banyak faktor yang menye...
-
Billy Nugraha 1610631140033 E-mail - billynugraha982@gmail.com billynugraha982, 0857-8198-6942, 22billynugraha, Billy Nugraha ...